Bodohku, Lukaku
Ada bodoh yang kubenarkan.
Kulakukan hingga terluka tak terperi.
Ada bodoh yang menyusahkan.
Namun tak dapat kulepas pergi.
Bodoh-bodoh yang kugembala itu.
Kurawat penuh cinta
Dengan derai air mata dan cucuran darah.
Tak mau aku terlibat, tetapi aku telah terikat.
Mereka bersemayam di kepala.
Menetap kuat di sanubari.
Menjadi penggerak aliran nadi.
Ah...kini sesal tak terhenti.
Bodoh, maukah kamu mengerti?
Cobalah melangkah pergi.
Karena tak dapat kubawa pergi.
Tak dapat lagi aku bersabar dengan adamu di sini.
Komentar
Posting Komentar