See what you have to see!

Akan ada saatnya dimana kita tak dapat menjinakkan hati dari kekecewaan. Apa yang tak sesuai harapan, nampaknya begitu sulit untuk dimaafkan. Lalu sesal datang melengkapinya. Andai saja aku melakukan ini. Mengapa tidak aku lakukan itu. Begitulah setan menghiburmu. Lalu semakin gundahlah dirimu. Hatimu dijejali sesal dan mulai menyalahkan dirimu. Mengungkit-ungkit lembar yang tak kau tulisi. Mencemarkan pikiran dengan beban pikiran tanpa solusi. Ah, tentu itu sangat menyesakkan. Apa yang kau lewatkan itu hanyalah secuil dari apa yang telah kau dapatkan. Belajarlah untuk mengikhlaskan. Melepaskan. Karena apa yang tak ditakdirkan  menjadi milikmu memang tak akan dapat kau miliki. Begitu juga sebaliknya, apa yang telah dituliskan sebagai milikmu, takkan dapat bergeser darimu walau selangkah. Pupuklah yakinmu pada takdir baik yang ditetapkan Tuhanmu. Tanamlah prasangka-prasangka baikmu kepada Rabbmu, karena kamu tau dengan pasti bahwa Rabbmu beserta prasangka hamba-hambaNya. Belajarlah untuk menjadi pribadi yang tidak serakah. Tidak menuntut Tuhan atas hal kecil yang terlewatkan, tetapi bersyukur atas hal-hal besar yang meliputimu tanpa kau upayakan. Berpikirlah dengan cerdas. Hiduplah dengan rasa syukur yang melimpah. Maka keberuntungan adalah milikmu. Open your window! See the world! They all are created only for you, dear😉

Komentar

  1. Penyesalan ada hal terjahat yang kamu limpahkan kepada dirimu. Memaksanya kembali mengingat masa lalu dengan sebuah rasa bersalah.

    Terima kasih untuk tulisannya kak, mengingatkan untuk banyak bersyukur.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ...Padahal karunia Tuhanmu jauh lebih besar dan banyak, mengitarimu dan berjejal berdesakan hendak memenuhi jiwamu. Maka nikmat Tuhanmu yang mana lagi yang akan kau dustakan?

      Hapus

Posting Komentar